Managing Diversity

Valuing A Diverse Workforce

Managing Diversity diperlukan oleh sebuah organisasi untuk mengelola sumber daya manusia yang beragam dengan tujuan untuk memaksimalkan keragaman tersebut guna mencapai tujuan organisasi. Menanggapi perkembangan lingkungan eksternal perusahaan baik perkembangan ekonomi, pasar, teknologi, trend sosial, maupun lingkungan sosial, setiap perusahaan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan agar tetap bertahan hidup di lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Perusahaan terdiri atas individu yang masing-masing memiliki perbedaan (individual dfference) baik dari sisi faktor demografi yang meliputi latar belakang tingkat pendidikan, umur, gender, dan budaya, maupun kemampuan dan keahlian (skill), persepsi, perilaku, dan kepribadian. Mengelola keragaman SDM berarti memfasilitasi individu dengan berbagai latar be!akang yang berbeda untuk mau terlibat dalam setiap proses organisasi hingga tujuan untuk meraih keunggulan kompetitif tercapai. Keragaman apabila dikelola dengan baik dapat membantu perusahaan meraih keunggulan kompetitif.

“A key to success in management and in your career is knowing how to find a great sponsor/ mentor and how to be a great protégé.”

Berikut adalah beberapa cara menciptakan suatu koneksi atau hubungan yang baik antara kita dengan mentor/sponsor, yaitu:

1. Berpikir positif dan selalu berusaha melakukan yang terbaik.
2. Setia dan dapat dipercaya.
3. Selektif dalam mencari banyak sponsor/mentor yang cocok dengan cara kerja kita sendiri
4. Pelihara atau pertahankan hubungan yang telah kita buat dengan mentor.

Workforce Diversity

Workforce Diversity merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan tenaga kerja secara demografis terutama yang berkaitan dengan umur, jenis kelamin, ras, asal negara, dan karakteristik fisik. Semakin meningkatnya keanekaragaman tenaga kerja membuat semua organisasi harus menyadari arti penting praktik pemberian kerja yang adil.

Jenis dari Workforce Diversity:

1. Age
2. Gender
3. Religion
4. Ethnic
5. Disabilities/abilities

Tantangan dalam Workforce Diversity:

1. Stereotype: penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok dimana orang itu di kategorikan.
2. Diskriminasi: tindakan yang memperlakukan satu orang atau satu kelompok secara kurang adil atau kurang baik daripada orang atau kelompok lainya.
3. Glass cheiling: tindakan yang membedakaan sesuatu yang membatasi yang harus didapatkan oleh perempuan.

Komitmen dalam Managing Diversity :

1. Mentoring : sebuah proses dimana anggota organisasi yang berpengalaman memberikan nasihat dan arahan kepada anggota yang kurang berpengalaman
2. Diversity skill training : pelatihan kusus untuk mendidik karyawan tentang pentingnya keanekaragaman dan mengajarkan mereka keterampilan bagaimana bekerja di lingkungan yang beragam.
3. Employee resource grup : suatu kelompok yang terdiri dari beberapa karyawan yang dihubungkan dari beberapa dimensi keberagaman.

Bagaimana Menurut Saya?

Jadi menurut saya, dimanapun kita berada, kita pasti akan menemukan keberagaman. Keberagaman tersebut dapat berupa kekurangan atau kelebihan.

Kelebihannya, dari keberagaman tersebut kita menjadi tahu hal-hal yang bahkan sebelumnya tidak kita ketahui. Tetapi kekuranganya, masih banyak orang yang sulit menerima kekurangan yang dimiliki partner kerja. Lalu bagaimana caranya agar keberagaman tersebut tidak menjadi suatu permasalahan? tentu yang harus kita lakukan adalah menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. Didalam sebum pekerjaaan/organisasi, baiknya kita harus saling melengkapi dengan partner sesama kerja. Oleh karena itu, diperlukanlah mentor yang dapat membimbing kita ke arah yang lebih baik.

Terimakasih.

References:

Stephen P. Robbins, Mary A. Coulter — Management (Global Edition)-Pearson (2017).pdfEdit descriptiondrive.google.com

Penerapan Diversity Management dalam Rangka Meraih Competitive Advantage (Studi pada PT Petrokimia…

http://secretthree.blogspot.com/2014/06/keanearagaman-di-tempat-kerja-kerja.html